Kedai kopi memang tak harus mewah, tapi sudah tentu harus menyenangkan dan membuat pengunjungnya betah.
DI Medan sendiri sudah banyak kedai kopi yang tumbuh silih berganti. Coffee shop specialty mulai meramaikan kota dengan keunggulan masing-masing dan berciri dengan uniknya. Salah satu kedai kopi unik dan berciri itu adalah Downtown Coffee. Kedai kopi yang baru-baru ini merayakan ulang tahunnya yang pertama ini adalah salah satu tempat ngopi favorit saya. Selain karena tempatnya asik dan kenikmatan kopinya menagih, lokasi kedai kopi ini juga tak jauh dari rumah. Salah satu faktor yang membuat saya sering sekali singgah.
Sore itu tak terlalu ramai. Sebuah kedamaian yang menyenangkan untuk saya yang tak terlalu suka dengan riuh dan hingar bingar. Barista di balik coffee bar tersenyum ramah, saya pun berlalu dan memilih meja di lantai dua. Setelah memilih menu pilihan tentu jatuh kepada menu kopi manual brew, kebetulan sedang ada single origin Malabar Natural dari Tanamera Coffee Jakarta. Ah pas sekali! Saya memilih diseduh dengan V60. Tak terbayang sudah nikmatnya kopi yang satu ini. Yang namanya ngopi tentu tak lengkap jika tak ditemani camilan. Saat menelusuri menu snacks ternyata saya menemukan menu baru yaitu Mini Me Burger. Cobain ah!
Karena sudah lumayan lama tak ‘main’ ke Downtown Coffee, ada beberapa perubahan yang hadir di sini. Di sudut lantai dua sudah bertengger manis dart game. Sedang yang interior lain masih sama kecenya. Saya sangat suka dengan konsep kedai kopi seperti ini. Jendela-jendela kaca besar yang memungkinkan cahaya masuk lebih banyak. Dinding-dinding bata dicat putih yang memberi kesan luas. Serta lantai dua yang didesain terbuka memungkinkan pengunjung melihat kegiatan di lantai satu. Sebuah kedai kopi yang luas yang melegakan pandangan.
Kebetulan saat saya mampir Koh Erik salah satu pemilik Downtown Coffee hadir juga di sana. Dia pulalah yang menyeduh Malabar Natural untuk saya. Ah, jadi merasa terhormat. Ha-ha-ha. Entah kenapa saya paling suka menontoni barista berkegiatan di balik coffee bar mereka. Suara mesin espresso Synchro yang mencipta kopi, deru mesin penggiling kopi Mazzer nan berisik tapi asik serta asap kopi yang mengepul saat proses seduh menyeduh berlangsung adalah sebuah harmoni tersendiri yang layak diapresiasi ibarat sebuah pertunjukan. Oleh karena itu, saya asik-asik saja berdiri di depan coffee bar Downtown Coffee sambil ngobrol ini itu dengan Koh Erik dan baristanya.
Kopi Malabar Natural akhirnya tiba. Sweet, acididty and fruity menyatu utuh dalam tegukan. Disusul oleh Mini Me Burger yang sungguh di luar ekspektasi. Meskipun mini, burger yang sajikan tiga buah ini nikmatnya penuh dan mengenyangkan. Secangkir café latte menyusul keseimbangan susu dan kopinya membuat hati saya gembira. Maklum terkadang café latte seringnya terlalu milky atau terlalu ‘coffee’. Di sini semuanya terasa seimbang dan seperti yang saya harapkan.
Untuk saya, Downtown Coffee adalah pilihan tempat ngopi yang menyenangkan. Suasana pagi dan petangnya adalah waktu-waktu terbaik untuk menikmati secangkir kopi sendirian atau nongkrong seru bersama sahabat. Jika kamu tak pernah ke sini, cobalah mampir sesekali. Mungkin setelahnya kamu akan lupa pulang.
Downtown Coffee
Jalan Putri Merak Jingga No. 15A, Kesawan, Medan Barat,
Kota Medan, Sumatera Utara 20231