Satu lagi minuman yang diolah dari bagian lain tanaman kopi.
JIKA dibuat daftar macam-macam tanaman yang dalam satu pohon semua bagiannya berguna, barangkali coffea atau pohon kopi layak dimasukkan menjadi salah satunya. Kalian mungkin sudah pernah mendengar tentang cascara, selosoda atau kawa daun. Tapi bagaimana dengan coffee blossom tea alias teh (dari) bunga kopi? Tidak adil rasanya jika langsung menghakimi bahwa teh jenis ini belum ada di Indonesia. Mungkin teh bunga kopi ini memang sudah ada dan telah diolah di Indonesia, tapi gaungnya yang barangkali belum sampai ke telinga saya yang ndeso ini. :))
Di luar, teh ini sudah mulai “diperkenalkan” –setidaknya yang saya tahu– sejak tahun 2014 silam. Memang perkembangannya tidak secepat cascara atau minuman olahan dari bagian pohon kopi yang lain mengingat bahannya sendiri yang cukup terbatas dan proses panennya yang singkat. Dengan kata lain, hasil yang didapat dari bunga kopi umumnya memang tidak banyak.
Tentang teh bunga kopi
Bunga-bunga kopi biasanya mekar jika di daerah tanamnya terjadi perubahan temperatur. Entah pada saat musim kemarau yang tiba-tiba mendapat hujan kiriman atau jika ada peralihan suhu dari temperatur tinggi ke temperature rendah. Bunga kopi ini pun umumnya mengembang sebelum cherry kopi terbentuk melalui proses pembuahan. Mekarnya bunga kopi terjadi di pagi hari, berturut-turut selama 3 hari. Nah pada masa-masa ini, biasanya perkebunan kopi yang bunganya sedang mekar ini akan dipenuhi dengan wewangian jasmine—bentuk bunganya memang sedikit mirip dengan melati.
Dalam kurun waktu yang cukup singkat ini pulalah, para pemanen harus segera memetik bunga kopi yang sedang mekar tersebut sebelum layu dan pada akhirnya menjadi tidak segar. Proses panen atau pemetikan bunga kopi juga harus dilakukan secara hati-hati dan lembut agar tidak mengganggu buah/cherry kopi yang akan tumbuh nantinya.
Setelah bunga terbuka dan proses perkecambahan terjadi, ini artinya bunga kopi telah siap untuk dipanen, dikeringkan dan proses berikutnya yang disebut dengan “pemulihan”. Biasanya, dibutuhkan waktu 1 hari untuk memanen hanya 1 pon bunga kopi, dengan proses pemanenan yang paling lama hanya sekitar 3 hari per blooming circle. Nggak lama-lama. Sehingga seperti tadi yang disebutkan di awal: hasil yang didapatkan pun biasanya memang sedikit.
Tasting notes
Seperti single origin lazimnya, notes dari bunga kopi pun berbeda menurut masing-masing pohon kopi yang menjadi inangnya. Meski rasanya sebenarnya tidak jauh-jauh amat. Secara umum tasting notes dari teh bunga kopi ini bisa dirincikan sebagai berikut: delicate dengan rasa floral yang kuat. Juga disertai aroma jasmine, orchid, oolong, bamboo atau vanilla.
Meski umumnya digunakan untuk minuman teh, tapi olahan coffee blossom flower ternyata juga bisa digunakan untuk membuat variasi menu yang lain seperti simple syrup, campuran panna cotta atau bisa juga sebagai campuran untuk infused gin.
Jadi, gimana? Kira-kira kalian tertarik mencoba tidak?